Pembuatan ban lebih rumit dari yang Anda duga. Tidak sekadar tapak, ban juga merupakan hasil dari formulasi teliti di sektor kompon karet serta konstruksinya. Sayangnya 2 hal terakhir tadi tidak bisa kita lihat kasat mata. Alhasil saat hendak membeli ban, terkadang kita bingung dan harus mengambil referensi dari siapapun. Entah itu kerabat kita atau malah pedagang bannya sendiri.
Tapi merek ban apapun yang Anda hendak beli, setidaknya ada cara paling awam untuk memilih karakter ban berdasarkan bentuk tapaknya. Memang meskipun tapaknya serupa, performa tiap merek ban bisa berbeda. Setidaknya ini bisa menjadi referensi awal sebelum memilih ban.
Unidirectional
Dikenal pula sebagai ban satu arah. Artinya ban hanya akan bekerja optimal bila diluncurkan searah yang direkomendasi pabrikannya. Biasanya ban jenis ini memiliki tapak berbentuk V atau anak panah.
“Ban satu arah biasanya lebih berkarakter ke arah sport,” tukas Zulpata Zainal, Proving Ground Manager PT Bridgestone Tire Indonesia, yang sudah kenyang mengetes langsung ratusan bahkan ribuan ban.
Menurut Zulpata, tapak satu arah akan memudahkan ban untuk membuang air ke kanan dan kiri ban. Makanya tapak seperti ini juga dianut ban basah di balap F1.
Asimetris
Sesuai namanya, ban jenis ini memiliki tapak atau kembang tidak simetris. Untuk menggunakannya di pelek, Anda tidak memakai petunjuk arah gelinding, melainkan petunjuk bagian dalam dan bagian luar ban.
“Bagian dalam digunakan untuk membuang air, sementara bagian luar untuk bermanuver di jalan kering,” tambah Zulpata. Intinya ban asimetris ini mengoptimalkan pengendalian di kering dan basah.
Saat ini tapak asimetris banyak dipakai pabrikan ban untuk line-up premium mereka. Hal ini menunjukkan kalau tapak asimetris dinilai baik untuk mengakomodir segala jenis cuaca dengan kenyamanan optimal.
Eco Tyre
Sekarang juga marak pabrikan ban menelurkan produk ban eco, alias bisa menghemat pemakaian BBM. Kunci utama dari ban eco ini adalah hambatan gelindingnya yang sangat rendah.
Menurut Zulpata, ban eco memiliki ciri khas di tapaknya. Alih-alih memakai tapak berdesain rumit, ban eco lebih sederhana tapaknya. Ini yang membuat hambatan ketika menggelinding jadi rendah.
Tapi sesuai kegunaannya, ban eco memang bukan untuk pengendaraan sporty. Lebar ban minimal dengan tapak sederhana membuat daya cengkeramnya tak sebaik ban sport.
Semi-Slick
Beberapa pabrikan ban Nasional membuatnya, dan banyak juga produk dari luar negeri. Ban jenis ini digemari pecinta kecepatan untuk meningkatkan daya cengkeram.
Tapaknya juga mudah dikenali. Ban semi-slick memiliki bidang kontak maksimal dengan aspal, sehingga alur airnya sangat sedikit. Di jalan kering performanya memang sangat luar biasa.
“Tapi jangan coba pakai ban ini di hujan. Minimnya alur pembuangan membuat air berturbulensi di bawah ban,” ucap Zulpata. Hal tersebut akan membuat mobil mudah tergelincir. Karena hujan tak bisa ditebak, jangan memakai ban ini untuk keperluan harian.
Alur Air Lebar
Ada beberapa ban yang memiliki alur pembuangan air sangat lebar. Bahkan ada pula ban yang seperti dibelah tengahnya untuk alur air. Seperti bisa ditebak, performanya dalam membuang air sangat hebat. Di hujan lebat sekalipun, air dengan mudah dibuang sehingga ban tetap mencengkeram ke jalan.
Kekurangan dari ban ini ada 2. Pertama adalah daya cengkeramnya di kering karena luas karet yang menempel aspal juga minim. Lantas alur besar membuat kebisingannya di jalan meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar